Tawadhu
Pengertian Tawadhu
Tawadhu’ lawan dari takabbur.Fudha’il bin iyadh: “Anda tunduk dan patuh kepada kebenaran dan menerimanya dari siapa pun yang mengucapkannya.Ibnul qayim al jauyiah: tawadhu’ adalah mengakui kekuasaan Allah dengan merendahkan diri, tunduk, dan patuh kepadaNya serta menghambakan diri kepadaNya.
Indikator:
-
mudah mengakui kesalahan dan kekurangan diri
- Umar dan wanita
-
mudah menerima nasihat dari siapa pun juga
- Umar dan Badui
-
tidak suka menghina orang lain karena kekurangannya
- Hujurat:11
- Abu Dzar dan Bilal
- Lain2:
- Tidak malu pergi ke pasar
- Tidak suka mencela makanan
- Makanlah, bershadaqoh, dan berpakaianlah tanpa berlebuhan dan kesombogan
Syarat-syarat Tawadhu’
Tidak semua merendahkan diri itu tawadhu’ dan tidak semua kebanggaan itu sombong
-
tidak menghinakan diri
Barang siapa yg menghinakan dirinya dengan sukarela, tanpa terpaksa, maka ia bukanlah dari golonganku (Thabrani)
-
Bangga akan keimanan
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka (48:29)
-
Dalam perang, boleh 'menyombongkan diri' terhadap musuh
Abu Dujanah dan pedang
Pembagian Tawadhu
-
tawadhu kepada khaliq: tidak merasa berhak surga
-
tawadhu kepada Rasul
- tawadhu kepada Dien. Ibnul qayyim: tawadhu ini mencakup tiga hal:
- tdk menyanggah sunnah krn menganngap bertentangan dengan 4 argumen: rasio, analogy, rasa (dzauq), & politik
- tdk berburuk sangka thd dalil2 agama
- tdk mencari jalan utk menyalahi dalil
- tawadhu kepada sesama manusia
Kasih sayang, saling menerima dan memberi nasihat, hormat, hargai.
Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku, bertawadhu’lah kalian, sehingga seseorang tidak menyombongkan diri kepada yang lain dan tidak berbuat aniaya kepada yang lain (Muslim)
Anjuran Tawadhu dan Larangan Sombong
Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. (25:63)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. (as sajdah32:15)
Ancaman sombong:
- Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): "Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik". (al ahqaf (46):20)
- Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. (ash shaffat(37):33-35)
- “Maukah kamu kuberitahu tentang penghuni neraka? Yaitu setiap orang yang kasar, angkuh lagi sombong” (Bukhari dan Muslim)
Urgensi Tawadhu’
- Kunci pembuka segala kebaikan
Bila rumah adalah kebaikan, maka kuncinya tawadhu’, Adam vs Iblis
- Contoh mereka yang menolak kebenaran dengan kesombongan:
- Iblis 7:12-13
- Kaum Nuh Nuh 71:7
- Kaum ‘Aad 41:15
- Kaum Tsamud 7:75-76
- Kaum Nabi Syu’aib 7:75-7
- Fir’aun dan kroninya Yunus 10:75-6
- Kaum Qurays yang menentang 25:21
- Memperkokoh ukhuwwah
Rasa kasih sayang dan cinta
Cara Mengembangkan Sikap Tawadhu’
Teoritis
- Mengenal Allah, 22:74
- hakikat diri
- mengenal aib diri
- merenungkan nikmat Allah: harta, kedudukan, ilmu, fisk, keturunan, dan keshalihan
Apikatif
- Merenungkan akibat kesombongan dan keutamaan tawadhu’
- Melatih diri melakukan akhlaq tawadu’: Umar dan bejana air
- Mewaspadai pujian
- Bersama orang2 yg tawadhu.
Seseorang akan mengikuti agama shbtnya, maka hendkalha kamu memperhatikan dengan cermat siapa yang menjadi sahabat.(abu Hurairah)
- Do’a
sumber : http://www.pk-sejahtera.org.uk/
0 Comments:
Post a Comment
<< Home