Berjalan di Reruntuhan Masjid
PK-Sejahtera Online: Kami berdoa dihadapan makam mereka, kemudian menjejakkan kaki di reruntuhan bangunan, masjid dan rumah yang menjadi saksi kejahatan perang Israel.
Qana, Lebanon Selatan, Sabtu (19/8). Kota kecil ini hanya berjarak sepuluh km dari perbatasan. Sekarang mereka hidup tanpa air bersih, tanpa listrik, tanpa telepon, setelah pesawat tempur Israel membom rumah, masjid dan semua sarana penduduk sipil. 295 korban jiwa yang tercatat, 40 orang diantaranya berada dalam satu bangunan rumah. Sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Pemakaman mereka baru bisa dilakukan Jum’at (18/8), setelah blokade Israel dibuka. Kami berdoa dihadapan makam mereka, kemudian menjejakkan kaki di reruntuhan bangunan, masjid dan rumah yang menjadi saksi kejahatan perang Israel. “….wa maa naqomuu minhum illa ayu’minuubillahil azizil hamiid…” penggalan surat Al Buruuj itu terngiang-ngiang mengokohkan jiwa tak goyah oleh terik matahari di bumi para suhada. (Suryama, Qana-Lebanon Selatan).
sumber : http://pk-sejahtera.org
0 Comments:
Post a Comment
<< Home