Al-Qur’an dan Pensikapannya
Pada saat itu Rasulullah saw. Dan pengikutnya belum memiliki daya tahan yang kuat.Disaat seperti ini Islam membutuhkan sosok kader da’wah yang tangguh, maka Umarlah orangnya. Kisah berimanya Umar banyak riwayat yang menceritakanya, salah satunya berasal dari riwayat Atha dan Mujahid yang dikutip oleh Ibnu Ishaq dari Abdullah bin Najih “ aku dulunya amat menjauhi Islam.Aku suka mabuk-mabukan ketika jahiliyah.kami mempunyai majelis tempat berkumpul kaum pria bangsa Quraisy … Suatu saat aku hendak berkumpul dengan teman-temanku disana, namun tidak seorangpun disana.Maka aku berkata,’maka aku harus menemui si Fulan penjual khamar’ maka akupun segera bergegas untuk menemuinya,tetapi aku tidak mendapatinya.Lalau akupun berujar kembali,’ mungkin aku harus ke Ka’bah untuk melakukan Thawaf disana sebanyak 7 atau 70 kali!, maka akupun datang ke masjid untuk melakukan thawaf di Ka’bah, ternyata disana ada Rasulullah saw. Sedang berdiri melakukan shalat, saat itu shalat menghadap ke negeri Syam (Masjidil Aqsha) dan ia menjadikan Ka’bah diantara dirinya dan negeri Syam.Beliaupun berdiri diantara dua rukun (tiang Ka’bah) rukun Aswad dan rukun Yamani.aku berkata saat aku melihatnya,’Demi Allah, kalau saja nanti malam aku mendengar apa yang akan dibaca oleh Muhammad, dan terbersit dalam hatiku kalau aku sudah mendekat ke arah Muhammad dan mendengarkan apa yang ia baca pasti ia akan aku kagetkan.’Akupun menghampirinya dari balik al-Hajar (Hajar Aswad), akupun masuk dari balik kain Ka’bah, tidak ada jarak diriku dengan Muhammad kecuali hanya dibatasi dengan kain Ka’bah saja, saat aku mendengar Al-Qur’an maka luluh hati hingga membuat aku menangis, sejak saat itu aku masuk Islam.
Namun ada juga kisah yang dituturkan oleh Ibnu Ishaq, yang kesimpulanya bahwa’Umar keluar dari rumahnya dengan menghunus pedang mencari Rasulullah saw.Umar ditemani oleh para sahabatnya yang berjumlah hampir 40 orang terdiri dari pria dan wanita yang berkumpul disebuah rumah dekat bukit Shafa.Di tengah jalan ia bertemu dengan Naim bin Abdullah yang bertanya kepada Umar hendak kemana ia.Umar lalu memberitahukan Naim tentang maksud dan tujuanya. Lalu Naim mengingatkan Umar akan bahaya berhadapan dengan bani Abdi Manaf dan ia mnegajak Umar untuk kembali ke rumah dan mengurungkan niatnya, karena iparnya yang bernama Said bin Zaid bin Amr dan isterinya yang bernama Fatimah binti Khatab telah keluar dari agama mereka.Maka Umar pun bergegas hendak menemui mereka berdua, ternyata disana ia mendengar seseorang yang membacakan Al-Qur’an kepada mereka berdua. Umar segera merangsek masuk kedalam rumah dan langsung mencengkeram Said dan isterinya yang masih adiknya sendiri… kemudian Umar merebut sebuah lembaran kertas setelah perdebatan lama, dan ternyata di dalamnya terdapat surat Thaahaa.
Setelah membaca sepenggal dari surat tersebut , Umar berkata “betapa indah dan mulianya kalimat ini” lalu ia pun pergi untuk menemui Nabi saw.dan ia mengumumkan keislamanya. Maka Nabi saw.bertakbir untuk memberitahukan penghuni rumah dan para sahabatnya bahwa Umar telah masuk Islam. Seluruh riwayat sepakat bahwa Umar mendengar atau membaca sepenggal ayat Al-Qur’an seolah-olah hal ini yang mengajaknya untuk memeluk Islam. Selanjutnya mari kita melihat sosok lain, sosok yang tidak kalah terkenalnya dari Umar, sosok yang dijuluki dermawan kota Mekah yaitu Al-Walid ibnul Mughirah. Ada beberapa riwayat tentang berpaling (tawalli) nya al-Walid ibnul Mughirah yang ringkasnya Al-Walid ibnul Mughirah mendengarkan beberapa ayat Al-Qur’an yang hampir membuat hatinya luluh. Maka kaum Quraisy berkata,”Demi Allah, Walid sudah keluar dari agama kita dan semua kaum quraisy akan keluar dari agamanya.” Maka kaum quraisy mengirim abu Jahal kepada Walid untuk mengingatkan kembali akan kemuliaan diri dan keturunan Walid serta hartanya.Abu Jahal meminta kepadanya untuk mengomentari Al-Qur’an sehingga kaumnya mengerti bahwa sebenarnya Walid benci kepada Al-Qur’an. Lalu Walid berkata “apa yang harus aku komentari? Demi Allah tidak seorang pun diantara kamu yang lebih mengerti tentang syair daripada aku, demi Allah tidak ada perkataan seorang pun yang menyerupainya. Demi Allah ucapan dalam Al-Qur’an itu amat manis dan indah, bacaan tersebut bisa mengalahkan semua yang ada dibawahnya dan dia mampu mengungguli segalanya.
Abu Jahal lalu berkata, “Demi Allah kaummu tidak akan puas sehingga engkau berkomentar tentang Al-Qur’an.” Lalu Walid berkata ,”kalau begitu biarka aku berfikir sejenak, saat berfikir ia mengatakan,”in hadza illa sikhrun yu’tsar” Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari, apakah kalian tidak melihat bahwa ia mampu memisahkan seorang suami dari istrinya dan dari keturunanya.(dari Sirah Ibnu Hisyam dan beberapa riwayat lain)
Hal ini terekam abadi di dalam Al-Qur’an surah al-Mudhasir : 18-28)
Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yangditetapkannya), maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?, kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?, kemudian dia memikirkan, sesudah itu dia bermasam muka dan merengut, kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, lalu dia berkata: "(Al Quraan) ini tidak lain hanyalah sihiryang dipelajari (dari orang-orang dahulu), ini tidak lain hanyalah perkataan manusia".Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan(*).
[*] Yang dimaksud dengan "tidak meninggalkan dan tidak membiarkan"ialah apa yang dilemparkan ke dalam neraka itu diazabnya sampai binasakemudian dikembalikannya sebagai semula untuk diazab kembali. Ikhwafillah, dari kisah diatas terlihat bertemunya dua kisah yaitu kisah keimanan dan kekufuran. Bagaimana Umar dapat merasakan betapa menggelora hatinya manakala dia bertemu dengan Al-Qur,an, tidak ada yang mempengaruhi dan tiada pula yang mengajarinya, namun serta merta hatinya tunduk pada kebenaran Al-Qur’an.
Bagaimana dengan Walid al-Mughirah? Dia terbelenggu dan terkungkung akibat kesombongan yang ia miliki, dia merasa bangga dengan nasab, harta serta keturunanya. Kedua tokoh ini menjalani alur hidup yang berbeda, yaitu beriman dan kufur, namun dari kedua kisah diatas keduanya telah melalui satu titik yang sama yaitu titik pengakuan atas kebenaran dan keagungan kandungan Al-Qur’an baik dari segi makna dan bahasanya.
Ikhwatifillah, sungguh Al-qur’an itu mempunyai daya magic yang luar biasa, kalau kita melihat kebelakang bagaimana orang-arang Qurays yang mengatakan “ janganlah kalian dengarkan Al-qur’an ini dan olok-oloklah Al-qur’an tersebut agar kalian menjadi menang.” Sungguh ayat ini menunjukkan rasa ketakutan yang luar biasa akibat pengaruh Al-qur’an pada jiwanya, demikian juga sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah, yang membacakan satu atau dua ayat kepada sahabatnya yang menyebabkan jiwa mereka menjadi tunduk, hati mereka menjadi khusu’ dan orang-orang yang takut pada Tuhannya menjadi bergegas untuk memenuhi panggilanNya.
Diakhir bahasan kita, mari kita lihat beberapa ayat dalam Al-qur’an dimana ayat tersebut demikian besar pengaruhnya pada hati mereka, ada yang bercucuran air matanya, ada yang menyungkur dan bersujud dan ada yang demikian hebat rasa takutnya hingga gemeter kulit orang-orang yang mengingat Allah. Dalam sebuah ayat diceritakan tentang orang Yahudi dan Nasrani
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orangYahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialahorang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang nasrani".Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul(Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkankebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitabmereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telahberiman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi(atas kebenaran Al Qur'an dan kenabian Muhammad s.a.w.).(Qs.5,Al Maidah :82-83)
Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama sajabagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnyaapabila Al Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas mukamereka sambil bersujud, dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi".Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'. .(Qs.17, Al-Isra: 107-109)
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang[*], gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.(Qs.39, Az-zumar: 23)
[*]. Maksud berulang-ulang di sini ialah hukum-hukum,pelajaran dan kisah-kisah itu diulang-ulang menyebutnya dalam Al Quraan supaya lebih kuat pengaruhnya dan lebih meresap. Sebahagian ahli Tafsir mengatakan bahwa maksudnya itu ialah bahwaayat-ayat Al Quraan itu diulang-ulang membacanya seperti tersebut dalam Mukaddimah surat Al Faatihah.
Ikhwatifillah, Al-qur’an adalah Qalam Allah yang Agung, yang indah yang mengandung petunjuk hidup, semua manusia yang membacanya dengan bacaan yang benar, meresapi dan merenungkan ma’nanya, maka semua hati akan mengakui kebenaran dan tunduk padanya, hanya saja yang muncul kepermukaan kadang berbeda dengan apa yang ada di dalam hati, ada yang langsung tunduk dan beriman adapula yang ingkar lalu tetap pada kekafirannya. Jadilah kita orang yang membaca dan mendengarkan Al-qur’an dan selalu tetap bermohon kepada Allah agar hati kita tunduk padanya.
Suripan Soleh
Ketua PIP PKS Qatar
sumber : http://pks-qatar.org/
1 Comments:
Bismilahirrahmanirrahiim.
"BELAJAR DARI KESALAHAN ORANG LAIN"
Ada dua buah ayat ALLAH yang perlu kita pegang,dan untuk mengimbangi ayat2 yang ditulis diatas, sebab kalau diambil setengah2 peraturan2 ALLAH,maka ALLAH memperingatkan orang2 muslim di QS.2:85.Janganlah kamu mengambil atau mentaati setengah2 ayatKU ,dan sebahagian lain di ingkari.ALLAH akan memberikan hinaan hidup didunia ini dan akan mendapat azab yang pedih pula di akhirat.Hati hati!!
Untuk mengimbang ayat2 ALLAH yang anda sampaikan di atas berkenaan dengan golongan yahudi dan nasrani dll. ALLAH pemperingatkan pula sebagi berikut:
1. Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka(Yahudi,Nasrani,Syiah,Musyrikin dll). Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.QS.60:7
"Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu(Yahudi,Nasrani, Komunis, ahmadiah, dll) karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (QS.60:8)
2.Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum(yahudi,Nasrani, komunis,Ahmadiah,Syiah dll), mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.5:8)
Zamannya Masyumi tahun 1960, sangat membenci dan tidak berlaku adil terhadap orang2;Yahudi,Nasrani, Komunis, Ahmadiah, Syiah,dll. Sedangkan mereka tidak menyerang Indonesia. Dalam hal ini Masyumi tidak berlaku adil kepada orang2 yang tidak memerangi bangsa Indonesia dengan senjata.
ALLAH Maha Tahu dan Maha Bijaksana.
Dan fokus perjuangan hanya untuk menegakan Syariat islam seperti di Saudi Arabia yang diktator/zolim terhadapat orang2 yang berbeda pemahaman islamnya.Melupakan tugas hidup sebagai pemakmur bumi ALLAH,artinya lupa membuka lapanga kerja,lupa mensejahtera masarkat sebagai mana ALLAH tugaskan di QS.11:61,QS.57:25.Ketiga berfokus untuk mengambil kekuasaan atau pemerintah untuk menegakan Syariat islam ala saudi Arabia.
Saya amati inilah kesalahan perjuangan petinggi2 Masyumi pada waktu itu.
Sehingga ALLAH tidak berpihak kepada Partai islam yang terbesar,karena tidak menegakan keadilan QS.60:8 kemudian patai Masyumiini dibubarkan.
Sekiranya PKS mau belajar dari kesalahan2 partai Masyumi dulu, saya kira PKS akan di redhoi oleh ALLAH dan disenangi oleh masarakat banyak, maupun masarakat International.
Pemilihan umum dulu saya menusuk PKS, tapi sekarang saya berpikir lagi,sekiranya PKS tidak mau belajar dari kesalahan Masyumi dulu
Semoga ada manfaatnya respond saya ini.
wassalamu'alaikum wrwb
Post a Comment
<< Home